Sabtu, 20 November 2010
Ilmuwan Ciptakan Nyamuk Antimalaria
ARIZONA--MI: Nyamuk antimalaria telah berhasil 'diciptakan' oleh para ilmuwan. Diharapkan jutaan orang nantinya dapat terhindar dari Plasmodium, parasit penyebab malaria.
Para ilmuwan mengaku telah membentuk gen beberapa nyamuk untuk secara permanen mengaktifkan respons menghancurkan malaria di tubuh nyamuk-nyamuk sendiri. Hal tersebut telah dipublikasikan di jurnal Public Library of Science Pathogens.
"Kami juga terkejut cara itu bisa berhasil. Awalnya kami hanya ingin melihat efeknya di tubuh nyamuk terhadap tingkat pertumbuhan, lama hidup, dan kerentanan mereka terinfeksi Plasmodium," ungkap Michael Raupp, seorang profesor entomologi dari Universitas Arizona.
Rencananya, nyamuk antimalaria tersebut dilepas kembali ke alam untuk menjalankan tugasnya melindungi orang-orang dari malaria. Para ilmuwan awalnya hanya berfokus pada pengembangan gen Akt.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa Akt mempengaruhi panjang umur seekor nyamuk, sistem kekebalan tubuh, dan pencernaannya yang mempengaruhi daya tahan terhadap parasit penyebab malaria. Gen Akt pun disuntikan ke dalam telur-telur nyamuk Anopheles stephensi.
Setelah menginfeksi nyamuk dengan parasit Plasmodium dan memungkinkan mereka untuk mengembangkan, para ilmuwan kembali meneliti nyamuk. Mereka tidak menemukan jejak parasit malaria dalam nyamuk yang telah terlebih dulu disuntikkan gen Akt.
Hingga kini diyakini 250 juta orang setiap tahunnya terinfeksi empat macam Plasmodium. Tiap infeksi diketahui diakibatkan oleh nyamuk betina Anopheles yang memakan 40 persen Plasmodium ketika menghisap darah.
Parasit tersebut selanjutnya berkembang di pertengahan usus nyamuk. Sistem kekebalan serangga sudah mengantisipasinya. Parasit yang telah berkembang akhirnya pindah ke kelenjar liur nyamuk yang menjadikannya siap menularkan Plasmodium ke orang berikutnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar