REUTERS/NASA TV/al
LOS ANGELES--MICOM: Sebuah penelitan baru menunjukkan bahwa waktu yang dihabiskan para astronaut di ruang angkasa hampa udara menyebabkan kerugian jangka panjang pada tulang.
Para peneliti di Mayo Clinic menganalisis kepadatan mineral tulang (BMD). Pengukuran dilakukan terhadap 28 awak pesawat ruang angkasa AS (24 pria dan 4 wanita) selama 95-215 hari misi mereka di angkasa.
Kepadatan tulang mereka diukur sebelum berangkat dan dalam 33 hari setelah kembali di Bumi. Lalu dilakukan pengecekan ulang 6-18 bulan sekembalinya dari ruang angkasa.
Pengukuran BMD diukur dari kepadatan tulang badan, pinggul, tulang belakang (lumbar area) dan dua sisi pergelangan tangan. Kemudian hasil BMD mereka dibandingkan dengan orang dewasa sehat yang belum pernah bepergian ke ruang angkasa.
Secara konsisten Nilai BMD para kru ruang angkasa lebih rendah dari ukuran normal. Penelitian tersebut telah diterbitkan HealthDay News pada Senin (8/11). Temuan menunjukkan pada jangka panjang dalam lingkungan gravitasi rendah memiliki efek merugikan pada kesehatan tulang.
"Idealnya kita perlu mengidentifikasi strategi terbaik mencegah keropos tulang yang terjadi selama penerbangan ruang angkasa. Dengan begitu, dalam jangka panjang dapat menjaga tulang mereka waktu bekerja pada misi ruang angkasa," kata Dr Shreyasee Amin, pemimpin penelitian dan juga seorang profesor di Mayo Clinic yang memiliki kantor di Arizona, Florida, dan Minnesota.
Penelitian itu dijadwalkan akan dipresentasikan pada 9 November dalam pertemuan ilmiah tahunan American College of Rheumatology di Atlanta.
0 komentar:
Posting Komentar