(IST)
INILAH.COM, Jakarta –Ilmuwan AS dan RI meluncurkan ekspedisi memetakan parit di laut terdalam dunia. Ekspedisi ini hasil seruan Barrack Obama untuk menjalin hubungan sains lebih dekat dengan negara muslim.
Kedutaan besar AS di Jakarta mengatakan ekspedisi gabungan pertama oleh Indonesia dan Amerika Serikat itu menandai dimulainya “kemitraan beberapa tahun untuk kemajuan sains kelautan, teknologi dan pendidikan”.
“Perairan Indonesia adalah rumah dari banyak keanekaragaman hayati laut dari berbagai tempat di dunia,” kata Jane Lubchenco.
“Kami menjelajah bersama untuk memahami, menggunakan, dan melindungi laut dan sumber dayanya.”
Pekerjaan ini dilakukan oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) dan Riset Kelautan dan Perikanan Indonesia.
Kapal NOAA Okeanos Explorer akan mengirim gambar dan data lain langsung dari laut ke ilmuwan di pesisir Indonesia dan Amerika Serikat.
Kapal ini cocok untuk laut dalam dengan sistem pemetaan sonar multibeam dan sebuah kapal selam yang dapat menyelam hingga kedalaman 6.000 meter (19,700 kaki).
Data dan gambar dapat dikirimkan dari kendaraan ke pesisir secara langsung menggunakan teknologi telepresence kapal, sejenis internet berkecepatan tinggi.
“Penjelajah mengharapkan penemuan-penemuan yang akan memajukan pemahaman kita akan ekosistem bawah laut dan aktifitas suhu lubang udara perairan vulkanik di mana komunitas biologi unik ditemukan,” sebut pernyataan kedutaan.
“Penemuan juga dapat memajukan pemahaman dari proses pengasaman laut dan menyediakan informasi gas vulkanis laut dalam, seperti karbon dioksida yang memiliki peran dalam iklim dan keberagaman ekosistem.”
Ekspedisi gabungan ini adalah hasil seruan Presiden Barrack Obama dalam hubungan sains yang lebih dalam antara AS dan negara berkembang, khususnya dari dunia muslim, tambahnya.
0 komentar:
Posting Komentar