(IST)
INILAH.COM, Jakarta- Ilmuwan AS menggembar-gemborkan sebuah langkah besar untuk mengatasi HIV terkait penemuan dua protein kunci yang mampu menetralisir 91% virus.
Seperti dikutip dari AOL News, tim ilmuwan dari Vaccine Research Center, National Institutes of Health, berharap penemuan antibodi ini dapat memicu kesuksesan dalam menemukan metode pencegahan HIV di mana telah menginfeksi sekitar 33 juta orang di seluruh dunia.
Penemuan yang dipublikasikan di Science minggu ini itu berasal dari Donor 45, pria Amerika-Afrika yang tidak disebutkan namanya di mana tubuhnya memproduksi antibodi yang disebut VRC01 dan VRC02.
Ilmuwan telah berhasil mengidentifikasi 12 sel di tubuh pria ini yang memproduksi protein tersebut.
Jika mampu memanfaatkan mekanisme pembuatan antibodi ini, ilmuwan berharap bisa membuat vaksin yang memicu tubuh siapapun membuat penghalang bagi perkembangan HIV.
“Kita sedang dalam proses ini untuk sementara,” kata Gary Nabel, direktur dari pusat penelitian ini sekaligus kepala peneliti kepada Wall Street Journal.
Percobaan pada vaksin pertama yang dianggap menjanjikan, AIDSVAX, sebagian besar mengecewakan.
Dalam proses percobaan di Amerika dan Thailand, vaksin tersebut menghasilkan tingkat keberhasilan yang bervariasi dari secara statistik tidak signifikan hingga 30%.
Selanjutnya, para peneliti tampaknya telah menemukan titik tepat dari permukaan virus yang mengganggu tubuh manusia.
“Antibodi melekat pada bagian yang tidak berubah dari virus, dan ini menjelaskan mengapa mereka dapat ternetralisir oleh berbagai jenis HIV yang luar biasa,” kata Dr John Mascola, salah satu ilmuwan dalam studi ini.
Ilmuwan membutuhkan proses isolasi dalam bagian spesifik virus untuk memasukkan antibodi dan selanjutnya membentuk vaksin yang menggunakan teknik viral agar memaksa tubuh memproduksi VRC01 dan VRC02.
“Ini merupakan langkah penting dari penambahan tingkat presisi dari pengembangan vaksin,” kata Dr Anthony Fauci, direktur dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases kepada ABC News.
“Namun tidak ada cara untuk memberi tahu kapan vaksin ini akan terbentuk.”
Saat ini ilmuwan telah memiliki pemahaman lebih baik mengenai keberadaan virus sebenarnya dan area mana saja dalam permukaan yang rentan terserang virus HIV/ AIDS.
0 komentar:
Posting Komentar