Bacaan-menarik.blogspot.com***Kerusuhan London, seperti pemberontakan di kawasan Timur Tengah, dimulai dari Twitter. Blog mikro ini pula yang mengakhiri.
Situs blog mikro Twitter memegang peranan yang besar dalam mengobarkan gairah memberontak di ratusan pemuda Inggris. Mereka bergerak terkoordinasi dari satu daerah ke daerah lainnya, via situs tersebut.
London pun bergolak selama tiga hari. Bangunan dan kendaraan dibakar, toko-toko dijarah. Masyarakat tak berdosa dirampok pada tengah hari bolong. Bahkan, beberapa dipaksa menanggalkan pakaiannya.
Polisi telah menangkap ratusan orang yang terlibat, diduga mencapai 200 orang. Namun setelah kerusuhan mereda, Twitter pula yang berjasa mengumpulkan masyarakat. Kali ini, untuk membersihkan kota mereka tercinta.
Gerakan membersihkan ini dimulaioleh seniman Dan Thomspson, yang memulai dengan membuat akun @riotcleanup di Twitter. Grup lain juga terbentuk di situs tersebut, menggunakan hashtag #riotwombles.
Riotwombles merujuk pada mereka yang mulai membersihkan di daerah Wimbledon Common. Penduduk lokal pun takjub dengan cepatnya pengguna Twitter ini bersatu padu dan saling mendukung.
“Yang mengejutkan, suasananya seperti karnaval saja. Bersih-bersih ini spontan. London pun mendapatkan harapan baru,” ujar Pendeta Andrew Moughtin-Mumby yang berdiri di luar Gereja St Peter, dikutip Daily Mail
0 komentar:
Posting Komentar